(gambar: teks Islam agama sempurna-by http://ceramahonline2u.blogspot.com)
Rizky-catatanku.---Dewasa ini banyak terjadi di masyarakat perkara yang diada-adakan dalam beragama. Dan hal itu terjadi ternyata telah lama berlangsung di negeri jawa ini. Tentu kita mengetahui bahwa nenek moyang orang jawa adalah beragama Hindu, Budha, atau Animisme serta dinamisme.
Perkembangan Islam pertama kali di pulau Jawa tidak terlepas dari jasa para wali yang biasa disebut walisongo. Dari sejarah tercatat bahwa para wali songo tersebut terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan putih dan golongan merah. Golongan putih merupakan penganut ajaran agama Islam murni yang tidak memiliki tawar menawar dengan hal-hal diluar yang dicontohkan oleh rasulullah.
Sedangkan golongan merah merupakan penganut ajaran Islam yang sudah berbaur dengan adat istiadat jawa. Para wali songo dari golongan putih mengingatkan kepada para wali dari golongan merah agar berhati-hati jangan meneruskan percampuran antara ajaran agama dan adat. Apa jawab mereka dari golongan merah, biarlah nanti generasi berikutnya yang akan memperbaikinya.
Perhatikan kalimat di atas ! "biarlah generasi berikutnya yang akan memperbaikinya" Apa artinya dengan kalimat tersebut ? Dapat kita ambil pelajaran bahwa baik golongan putih maupun golongan merah sama-sama memiliki kesepakatan bahwa ajaran Islam yang murni dan mengikuti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah merupakan sesuatu yang harus diikuti.
Kemudian apa yang terjadi di tengah -tengah masyarakat kita yang mayoritas sudah memeluk agama Islam ? Banyak hal-hal yang TIDAK dicontohkan oleh Rasulullah menjadi tuntunan, padahal ritual tersebut TIDAK pernah dicontohkan oleh Rasul. Sesuatu amalan yang TIDAK pernah dicontohkan oleh Rasulullah hukumnya adalah TERTOLAK.
Perhatikan hadits Rasulullah berikut :
[ Telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari bapaknya dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aishah radliallahu'anha berkata ; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "siapa yang membuat perkara baru dalam urusan kami ini yang tidak ada perintahnya maka perkara itu tertolak" (hadits shoheh Bukhari no.2499) ] Diriwayatkan pula oleh 'Abdullah bin Ja'far Al Makhramiy dan 'Abdul Wahid bin Abu 'Aun dari Sa'ad bin Ibrahim.
Anda dapat melihat dalam versi tulisan arabnya di link berikut klik di sini.
Anda dapat melihat dalam versi tulisan arabnya di link berikut klik di sini.
Kadang kita heran, dalam bibir mengaku cinta Rasul, tetapi perilakunya jauh dari apa yang dicontohkan oleh Rasulullah. Bahkan mengikuti apa yang menjadi tradisi atau nenek moyang dianggap ibadah, sedangkan Rasullah tidak pernah memberi contoh. Dalam Al Qur'an bahkan manusia ditantang untuk menggunakan akalnya, apakah kamu tidak gunakan akalmu ? Apakah kamu tidak berfikir ?
Jadi apapun itu jika itu adalah kebenaran jalan tauhid dan sunnah nabi, maka kita harus ikuti. Dan ingat dalam agama "semua amalan tidak boleh dilakukan kecuali ada perintahnya/dalilnya" (baca hadits shoheh bukhari di atas)
========================================================
penulis : admin
sumber : id.lidwa.com
diterbitkan : www.rizky-catatanku.blogspot.com
========================================================
========================================================
penulis : admin
sumber : id.lidwa.com
diterbitkan : www.rizky-catatanku.blogspot.com
========================================================